Bagaimana Ambil Keputusan Yang Baik Dalam Hubungan
Bagaimana Ambil Keputusan Yang Baik Dalam Hubungan – Kita tidak terbiasa menggunakan Tuhan Yesus sebagai pokok cerita mengenai topik apa pun. Namun seberapa sering kita bertanya-tanya bagaimana kita bisa berteman dengannya? Daripada menjalin hubungan satu arah, bagaimana cara mengembangkan hubungan intim dengan Tuhan Yesus?
Semua hubungan memerlukan kerja sama kedua belah pihak, seperti halnya membutuhkan dua tangan untuk bertepuk tangan. Dia memiliki banyak tip untuk membantu Anda belajar tumbuh dan bahagia.
Bagaimana Ambil Keputusan Yang Baik Dalam Hubungan
Yohanes 15:15 memberi tahu kita bahwa sebagai pengikut Yesus, kita tidak lagi disebut hamba, namun sahabat, berbagi dengan mereka “segala sesuatu yang telah kita pelajari dari Bapa”. Keakraban seperti inilah yang Yesus inginkan. Dia ingin kita memasuki “lingkaran dalam”-Nya. Betapa indahnya menjadi sahabat Kristus dan melibatkan Dia dalam setiap proses pengambilan keputusan dan rencana kita.
Rsup Dr. Sardjito
Menganggap Tuhan sebagai sahabat tidak berarti berpaling kepada-Nya ketika kita berada dalam kesulitan atau ketika rencana kita terpenuhi (meminta Dia untuk memberkati kita). Mintalah nasihat-Nya, libatkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita, dan serahkan “segala cara kita” kepada-Nya. (Amsal 3:5-6), dengan begitu kita akan semakin mendekatkan diri kepada-Nya di setiap tahapan kehidupan dan tetap berada di jalan kebenaran.
Sama seperti kita menikmati berbagi kisah kehidupan kita sehari-hari dengan seorang teman, kita juga dapat melakukan hal yang sama dengan Tuhan. Kapan pun kita bahagia sepanjang hari, melihat karya-Nya dalam penciptaan, atau melihat ayat Alkitab yang kita renungkan, atau melihat rencana yang telah Dia jalin, bagikanlah momen-momen itu bersama Tuhan. Melakukan semua ini akan memperdalam sukacita kita ketika kita melihat berkat-berkat yang Dia sediakan bagi kita.
Namun, selain menikmati anugerah baik yang telah Dia berikan kepada kita, marilah kita meluangkan waktu dan upaya untuk benar-benar mengenal Sang Pemberi, seperti yang diungkapkan oleh Musa dalam Keluaran 33:13:
“Sekarang, jika aku ingin mendapat kasih sayang darimu, tolong tunjukkan padaku jalanmu, agar aku dapat mengenalmu, sehingga aku masih dapat mendapat kasih sayang darimu…”
Orang Yang Kesulitan Mengambil Tanggung Jawab Dalam Hubungan Biasanya Punya 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Mari kita memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kepada kita cara-Nya untuk mengenal Tuhan dan menerima rahmat-Nya. Saat Dia melakukannya, marilah kita menyimpan firman-Nya di dalam hati kita dan membiarkan firman-Nya membimbing jalan dan tindakan kita. Semakin banyak waktu yang kita habiskan bersama-Nya, semakin hati kita bersukacita atas persahabatan-Nya (Mazmur 37:4).
Apa yang akan Anda lakukan jika seorang teman baik berselingkuh atau mengambil keputusan yang tidak Anda pahami?
Terkadang kita kecewa pada Tuhan, saat kita ragu dan merasa Dia hanya diam saja. Atau saat kita bingung kenapa Tuhan melakukan semua ini. Apakah kita memilih untuk menjauh atau memilih untuk tetap percaya?
Di masa-masa sulit, penting untuk mengingat dengan siapa kita pertama kali membangun hubungan. Yesus adalah Imam Besar kita, sama seperti kita yang dicobai dalam segala hal, dan Dia mampu melihat kelemahan kita dan menunjukkan kepada kita cara yang lebih baik untuk diikuti (Ibrani 4:15).
Fakta Menarik Tentang Pengaruh Pria Patriarki Dalam Hubungan Suami Istri
Saat kita berjalan bersama-Nya melewati cobaan, kesengsaraan, dan rintangan dalam hidup ini, kita belajar bahwa Dialah satu-satunya orang yang dapat kita percayai.
Pernahkah Anda membaca chat teman Anda karena menurut Anda perkataannya menyakiti dan menyakiti Anda? Kata-kata ini bisa sangat menyakitkan ketika Anda mengalami ketidakadilan dan bergumul dengan masalah Anda. Terkadang, tanpa kita sadari, kita ingin ‘mengabaikan’ Tuhan seperti kita mengabaikan obrolan teman kita. Kita menganggap perkataan-Nya terlalu kasar, lalu kita menyembunyikan luka dan dosa kita dari-Nya.
Sahabat sejati tetap bersama meski kita merasa tidak layak untuk dicintai. Sahabat sejati ingin kita berjalan bebas dari hal-hal yang merusak kita (Ibrani 12:1).
Janganlah kita mengeraskan hati terhadap suara-Nya (Ibrani 3:12-14) atau mengabaikan Dia ketika kita merasa bahwa apa yang Dia minta dari kita terlalu sulit. Memahami hati Tuhan bagi kita (Dia ingin menyelamatkan kita dari cara-cara kita yang merusak diri sendiri) membantu kita melihat kebaikan yang menuntun pada pertobatan (Roma 2:4).
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
, karena Dia memanggil kita untuk taat bukan pada kenyamanan dan sukacita, tapi pada hubungan perjanjian dengan Dia (Mazmur 25:14).
Namun bagaimana jika kita menganggap ketaatan dan persahabatan ini sebagai sebuah berkat, sebuah cara untuk memahami isi hati dan rencana Tuhan bagi kita (Yohanes 15:15)? Sama seperti menghabiskan waktu bersama seorang teman yang melakukan hal-hal yang Anda sukai membawa sukacita dalam persahabatan, tidak ada cara yang lebih baik untuk memupuk sukacita yang mendalam dalam persahabatan kita dengan Tuhan selain dengan berjalan bersama, bermitra, dan bekerja dengan-Nya.
Misi Yesus jelas: menarik semua orang ke dalam terang Allah yang menakjubkan dan mendamaikan kita dengan Bapa (2 Korintus 5:18-20). Menjadi bagian dari misi-Nya (Matius 25:40) berarti melakukan hal-hal yang membuat kita tidak nyaman: seperti berteman dengan orang-orang yang dekat di hati Tuhan: yang patah hati (Mazmur 38:14), berbagi apa yang kita miliki dengan yang lemah (Amsal 19:17 ), atau membela kaum tertindas (Ams. 31:8-9).
Dengan melakukan semua hal di atas, mengingatkan kita betapa besarnya rahmat-Nya kepada kita dan betapa sucinya Dia, betapa berdosa dan tidak berdayanya kita, dan betapa agungnya Raja segala raja yang mengulurkan kasih dan persahabatan-Nya kepada kita. Saat kita membawa pengharapan Tuhan ke dalam hati orang-orang yang belum beriman, pengharapan itu akan mengilhami hati yang mensyukuri kasih dan rahmat-Nya.
Proses Pengambilan Keputusan: Pengertian, Tujuan Dan Faktor
Ketika kita melihat kasih Allah kepada kita di dalam Alkitab dan melihat Dia sebagai seorang sahabat, cara kita berinteraksi dengan Dia berubah: Dia menjadi seseorang yang kita kasihi dan ingin berbagi pemikiran dan rencana kita. Akar pada tanaman. Jika sehat, akarnya akan tumbuh kuat dan menyedot makanan untuk didistribusikan ke setiap batang dan cabang yang tumbuh di tempat yang lebih teduh. Akar yang menghasilkan rezeki dan menghasilkan buah kebahagiaan.
Saling mengecek, saling menjaga, saling menjaga di saat suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, dalam suka dan duka, keduanya rela berupaya menciptakan komunikasi yang terbuka. mereka. sedang mencoba
Menjalin suatu hubungan memerlukan persiapan mental dan iman untuk memantapkan hati. Sebab setiap pasangan dalam perjalanannya akan menemui kerikil dan tikungan jalan yang tidak selalu mulus dan terjal, sehingga dapat menggoyahkan sebuah hubungan. Jika kita menjalani semua ini tanpa mempersiapkan hati terlebih dahulu, maka itu menjadi hubungan yang tidak sehat.
Alasan seseorang menjalin hubungan bermacam-macam, misalnya saja ada orang yang berkencan karena sama-sama saling mencintai. Namun, banyak orang mulai berkencan karena tidak ingin merasa sendirian atau lari setelah putus dengan pasangannya. Menurutnya, dirinya sangat membutuhkan perhatian orang lain. Perlu kamu ketahui bahwa hubungan yang didasari oleh perasaan sendiri itu tidak sehat. Sebab secara tidak langsung Anda sudah menyakiti perasaan pasangan Anda.
Fkb Kab. Ciamis Kerjasama Bersama Ojk Tasikmalaya Dan Anggota Komisi Xi Dpr Ri Secara Masif Lakukan Penyuluhan Jasa Keuangan Di Ciamis, Sikapi Bahaya Investasi Ilegal Dan Pinjol Ilegal
Apa saja ciri-ciri hubungan yang tidak sehat dan seperti apa seharusnya hubungan yang sehat? Jangan biarkan diri Anda dan pasangan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
1. Hubungan yang sehat pada dasarnya adalah hubungan dimana masing-masing pasangan mempunyai kebebasan dalam mengutarakan pendapatnya. Sementara itu, dalam hubungan yang tidak sehat sering terjadi pertengkaran mengenai hal-hal sepele yang seringkali tidak diperlukan.
Pasangan dalam hubungan yang sehat bebas mengungkapkan apa yang ada di kepala dan hatinya. Keduanya bersedia menerima pandangan pasangannya secara terbuka. Komunikasi biasanya dilakukan secara aktif. Sedangkan pasangan dalam hubungan yang tidak sehat selalu mengalami konflik setiap berinteraksi, semua karena menjaga ego masing-masing.
2. Hubungan yang sehat selalu melibatkan komunikasi yang lancar. Sedangkan dalam hubungan yang tidak sehat, komunikasi kedua pasangan seringkali terhambat atau cair.
Pentingnya Memiliki Sikap Bijaksana Dalam Menjadi Seorang Pemimpin
Biasanya hal ini berkaitan dengan intensitas waktu berhubungan seksual masing-masing pasangan. Dalam hubungan yang sehat selalu ada kontak, meski putus (LTR), luangkan waktu untuk menghubungi pasangan minimal sehari sekali. Sedangkan pada hubungan yang tidak sehat, komunikasi keduanya tidak lancar, tidak jarang tidak ada kabar berhari-hari, biasanya keduanya tidak peduli dan timbul rasa saling ketergantungan yang tidak ada bedanya dengan hubungan tanpa status.
3. Dalam setiap hubungan yang sehat, setiap pasangan bisa memiliki privasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya tanpa batasan, sedangkan hubungan yang tidak sehat selalu bersifat sombong dan seringkali membatasi ruang bersosialisasi dengan teman-teman di lingkaran pergaulan pasangan. Hal ini membatasi mereka untuk menjalin hubungan dengan keluarga mereka sendiri. 4. Pasangan dalam hubungan yang sehat biasanya mendiskusikan semua masalah atau apapun dengan baik dan memutuskan bersama berdasarkan preferensi bersama. Pasangan melakukan itu. Putuskan sesuatu secara sepihak.
Orang-orang dalam hubungan yang sehat selalu berusaha mengambil keputusan bersama, seperti tempat makan, tempat melihat, berbelanja, dan lainnya, dan jika memungkinkan, mereka mendiskusikannya terlebih dahulu. Sementara itu, berbeda dengan mereka yang berada dalam hubungan tidak sehat, di mana pasangan secara sepihak memutuskan di mana mereka makan dan tidak mau mendengarkan pendapat serta memikirkan apa yang diinginkan pasangannya.
5. Dalam hubungan yang sehat rasa percaya yang baik selalu terjaga pada pasangan, sedangkan pada hubungan yang tidak sehat kondisi ini berbanding terbalik, mereka selalu saling curiga dan kurang percaya.
55 Kata-kata Bijak Mengambil Keputusan, Penuh Makna
Kepercayaan adalah indikator kunci apakah suatu hubungan sehat atau tidak.